twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

Setiap saat disadari atau tidak, disengaja atau tidak, berbagai permasalahan datang dan tersimpan dalam hati. Terkadang membuat dada sesak dan kepala penat. Mungkin permasalahan yang Anda hadapi mirip atau pernah dialami rekan yang lain. Melalui blog konsultasi psikologi ini diharapkan Anda menemukan jawaban yang menjadi solusi atau pertimbangan dalam menyelesaikan permasalahan yang Anda hadapi.

Konsultasi Psikologi Update:

Tulis Topik Permasalahan Anda

Suami Iseng

Permasalahan:

Di jalan, di tempat umum, juga di tempat kerja, selalu ada suami iseng.
"Bu Lei, panggil saja saya Cemara. Saya rasa dengan tinggi badan 168 cm dan berat 53 kg, sepintas saya memang mirip pohon cemara. Iya ’kan Bu Lei?

Tolong Bu, saya sudah hampir putus asa menghadapi hal ini. Mengapa Bapak-bapak yang hidung belang sering sekali mendekati saya, padahal selama ini saya selalu berpenampilan sopan. Make up saya tidak menor. Saya tidak pernah memakai baju/kaos ketat dan rok saya tidak mini. Dan saya yakin, saya tidak termasuk perempuan yang ganjen/centil.

Persoalannya begini Bu, di usia saya yang hampir 28 tahun ini, sudah empat kali saya didekati dengan serius oleh laki-laki beristri. Belum lagi yang hanya sekadar iseng mengajak jalan-jalan, makan malam atau nonton.

Dimulai dari Bapak A, ketika saya baru lulus kuliah D-III. A adalah om dari sahabat saya. Umur Bapak A dua kali lipat umur saya. Berani-beraninya dia bilang suka pada saya. Padahal anak pertamanya sama umurnya dengan saya. Dia baru berhenti mengejar saya setelah saya minta bantuan teman laki-laki saya untuk mengakui saya sebagai pacarnya dan mengancam si om agar tidak mengganggu saya lagi. Ini mengakibatkan persahabatan saya dengan teman saya jadi retak karena dia malu punya om yang moralnya payah.

Orang kedua, B, umurnya empat tahun lebih tua dari saya. Sejak pertama kali saya mengenalnya saya yakin dia sudah berkeluarga, tapi dia tidak pernah mau mengakui. Dia tetap bertahan mengejar saya dan beberapa kali bolos kerja untuk menunggu saya pulang kantor. Saya masih bisa menghindar dan mencari informasi tentang dia. Ternyata benar Bu, dia sudah beristri dan bahkan sudah punya anak.

Yang ketiga, C, ini yang terberat bagi saya. Sejak awal perkenalan dia tidak pernah mengatakan sudah menikah. Saya cinta dia Bu. Saya juga sudah memperkenalkan dia kepada keluarga saya. Ketika itu pun dia tidak pernah mengatakan sudah berkeluarga. Ketika saya ketahui dia sudah berkeluarga saya hancur, Bu. Menurut pengakuan C, rumah tangganya sudah kacau jauh sebelum dia mengenal saya. Tetapi dia berusaha mempertahankannya sebab ingat anak-anaknya. Menurut dia saya adalah rahmat Tuhan untuknya. Dia selalu memuji saya. Padahal bila melihat foto istrinya, istrinya jauh lebih cantik dari saya. Namun bersama dia saya merasa jadi wanita paling cantik, paling baik, dan paling berarti baginya… Tetapi saya tidak dapat terus-terusan terlena. Meski butuh waktu beberapa bulan, saya bisa bersikap tegas untuk berpisah darinya, walau dia bilang akan bercerai dari istrinya. Saya juga takut dia hanya mempermainkan saya. Kalaupun dia bercerai, saya tidak sanggup hidup dari penderitaan orang lain, terutama anak-anaknya. Biarlah saya yang hancur, asalkan tidak menghancurkan kehidupan orang lain.

Sekarang D sedang mendekati saya. Sama saja Bu, ternyata dia juga sudah berkeluarga. Dan ini berarti adios buat dia. Sampai surat ini saya buat dia belum jera mendekati saya. Saya sudah hampir putus asa menghadapi bapak-bapak hidung belang ini. Coba Ibu lihat potret saya, apa tampang ini memang tampang yang disukai hidung belang? Saya merasa biasa saja dan saya tidak centil. Atau mungkin dengan wajah yang pas-pasan ini, cuma yang sudah berkeluarga yang tertarik pada saya, sedang yang perjaka sibuk dengan gadis yang jauh lebih cantik dari saya. Keadaan ini membuat percaya diri saya ambruk. Rasanya saya tidak berani lagi untuk tersenyum, takut senyum saya diartikan lain oleh cowok. Terakhir saya berharap surat ini membuat bapak-bapak yang kurang kerjaan itu sadar tingkahnya itu benar-benar menjijikkan, ya ’kan Bu? Di saat anak istrinya menunggu di rumah, mereka sibuk dengan rayuan gombalnya pada perempuan lain… "
Terus menunggu - Setia di Bandung

"Sudah sering sekali ia janji untuk cepat menyelesaikan surat perceraian dengan istrinya, Bu, tetapi selalu ditunda-tunda. Bahkan akhir-akhir ini ia jarang muncul lagi. Sebenarnya saya malu menceritakan hal ini, tapi saya tidak tahu lagi harus pergi ke mana sebab orangtua dan saudara-saudara saya belum tahu kekasihku sudah berkeluarga. Awalnya Bambanglah (bukan nama sebenarnya) yang lebih dulu mendekati saya. Sebagai pegawai baru yang belum kenal siapa-siapa, saya merasa senang sekali ada yang memperhatikan. Lama-kelamaan dari teman biasa ia jadi teman istimewa dan kami pun sudah melakukan yang terlarang. Saya sungguh menyesal Bu. Ketika saya desak agar ia cepat menemui orangtua saya, baru dia akui dia sudah menikah… Saya sempat shock dan jadi histeris, saya hancur sehancur-hancurnya, haruskah saya terus menunggunya?"
Gombal - Cemara di Jakarta

***************



Jawaban:
Adik Cemara, Setia yang baik,
Sedih betul pengalaman yang menimpa kalian, akibat digombali oleh Om Senang dan Bapak Girang. Hasilnya tidak menggembirakan. Bukan hanya merasa tertipu, juga prospek perkawinan jadi semakin jauh. Lebih menyedihkan lagi yang sudah melewati pagar, hingga sudah tertipu pun tetap "takluk" pada permainannya!

Sebenarnya tidak dapat disangkal laki-laki maupun perempuan akan merasa senang jika diminati lawan jenisnya. Keadaan ini terlebih dibutuhkan mereka yang sedang mengalami krisis pribadi seperti gagal dalam bisnis, dikucilkan masyarakat, masuk umur tengah baya, demikian Ethel Person, profesor dalam psikiatri klinik. Berbagai cara digunakan untuk tujuan ini tergantung kreativitas, fasilitas dan kemampuan bergaulnya. Cara yang murah meriah adalah mengumbar rayuan gombal, hingga lawan jenis merasa bagai bidadari meski rupanya cukupan saja. Mengaku perjaka bagi yang mudah dibohongi. Atau bilang perkawinannya morat-marit agar dikasihani. Melaporkan pasangannya egois dan frigid agar diimbali kehangatan..

Namun kita tidak boleh lupa, ia tidak hanya main sendirian saja. Dari hasil penelitian tampak justru wanitalah yang lebih aktif mengundang cowok untuk memperhatikan dia. Dari parfum yang digunakan, warna dan potongan bajunya sampai memberikan ekstra perhatian dan senyuman, banyak ditujukan untuk menarik laki-laki. Tidak usah berdandan sangat menor, namun tegur sapa yang manis menarik saja dapat dilihat sebagai undangan bagi cowok agar beraksi. Inilah yang sering dilupakan para wanita dan hanya merasa dirinya dikejar-kejar cowok melulu.

Jadi Cemara, jangan putus asa, Anda sudah membuktikan diri bisa menarik buat pria, cobalah lebih banyak bergaul dengan cowok yang belum menikah. Dan bagi "Setia" besar kemungkinannya bapak yang senantiasa menunda-nunda "perceraian" dengan istrinya memang tidak mau bercerai dengan istrinya. Sayang kan bila Anda terus menunggu dia sampai uzur?

Surat Anda berdua memperlihatkan kepada para suami bahwa kegenitannya bukan hanya kurang menarik buat para gadis juga dapat merugikan mereka. Jangan memaksa jika mereka mengambil jarak. Sebaliknya para gadis yang tidak mau kecolongan, janganlah mengundang "pencuri" masuk!


Leila Ch. Budiman
Sumber : Kompas Cyber Media

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog Widget by LinkWithin