twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

Setiap saat disadari atau tidak, disengaja atau tidak, berbagai permasalahan datang dan tersimpan dalam hati. Terkadang membuat dada sesak dan kepala penat. Mungkin permasalahan yang Anda hadapi mirip atau pernah dialami rekan yang lain. Melalui blog konsultasi psikologi ini diharapkan Anda menemukan jawaban yang menjadi solusi atau pertimbangan dalam menyelesaikan permasalahan yang Anda hadapi.

Konsultasi Psikologi Update:

Tulis Topik Permasalahan Anda

Tak Kunjung Terima Panah Cinta

Permasalahan :

Apa kabar? Mestinya baik-baik aja ya! Beda banget denganku. Secara fisik, aku emang fine-fine aja. Tapi, dalam hatiku, ada perasaan bimbang yang menyelimuti. Bimbang itu disebabkan aku sedang menunggu sesuatu yang sepertinya sia-sia. Gini deh, sebelum cerita panjang lebar, perkenalkan, aku Della. Aku siswi SMP negeri di Surabaya.

Di sekolah, aku sedang dekat dengan seorang cowok, sebut saja Ryan. Aku dan Ryan kenal sejak kenaikan kelas 2. Dia adalah sosok cowok yang sangat spesial buatku. Semua yang ada di diri Ryan merupakan tipeku. Awalnya, kami hanya teman kelompok belajar. Tapi, lama-kelamaan, ada rasa lain yang singgah di hatiku untuk Ryan.

Setelah lama mengamati, aku lihat Ryan juga ada rasa padaku. Aku mulai menyadarinya saat Ryan sering SMS dan telepon. Yang bikin senang, Ryan SMS aku bukan untuk hal-hal penting saja. Melainkan, untuk perhatian-perhatian kecil yang sebenarnya nggak penting. Kayak "udah makan belum?", "jangan lupa belajar ya!", dan masih banyak lagi SMS darinya yang bikin aku makin ada feeling.

Beberapa hari setelah itu, aku dan Ryan jadi sering jalan. Awalnya sih, masih ramai-ramai sama teman. Tapi, setelah date ketiga, Ryan mulai berani ngajak aku jalan berdua. Jujur, aku senang banget. Ryan mengajakku nonton.

Setelah nonton, date-ku pun berlanjut ke makan malam berdua atau jalan-jalan untuk cari buku dan shopping. Pokoknya, aku dan Ryan sudah kayak orang pacaran.
Nah, yang bikin aku bingung, sebenarnya apa status hubunganku dengan Ryan? Aku memang dekat dengan Ryan, tapi dia belum pernah sekali pun bilang cinta atau sayang sama aku.

Rasanya, aku cuma digantung sama Ryan.
Sering Ryan mau mengungkapkan sesuatu untukku. Namun, saat kata-kata itu mulai meluncur, tiba-tiba Ryan bilang, "Nggak jadi deh." Duh, sebel banget kan?
Aku coba curhat ke sahabat baik Ryan yang juga dekat denganku. Namanya Arie. Menurut Arie, aku hanya butuh sabar. Sabar untuk menunggu Ryan berani mengutarakan semuanya padaku. Tapi, sampai kapan? Aku punya prinsip untuk nggak menyatakan cinta duluan. Aku juga nggak mau merusak prinsip itu.

***********


Jawaban :
Seharusnya kamu bersyukur deh. Gimana nggak, habis cuma perasaan kamu aja kan yang digantung! Coba kalau kepalamu ikut digantung di langit-langit, wah nggak kebayang kan? He he he. Just kidding!

Del, Aime tahu banget betapa pentingnya sebuah komitmen bagi seorang cewek. Karena itu, Aime juga sebenarnya sangat tidak mendukung adanya peluncuran model pacaran HTS alias hubungan tanpa status. Kenapa? Hubungan semacam itu bakal menjadi akses mudah untuk suatu hal jahat bernama selingkuh. Setuju?

Tapi (ada tapinya nih), kamu harus tahu dulu sebab musabab dan asal muasal kenapa Ryan nggak kunjung nembak kamu. Bisa saja, Ryan memang pemalu atau punya kelainan yang bernama tutup mulut. Atau, Ryan memang hanya menganggap kamu teman biasa, nggak lebih.

Step to The Next Level
Kamu udah tanya ke sahabat Ryan, si Arie. Menurut Arie, kamu harus sabar menunggu sampai Ryan punya nyali. Oke! Sekarang, segera lakukan polling acak di sekolahmu. Nggak perlu pakai kertas. Cukup mouth to mouth alias dari mulut ke mulut.
Tanya teman-teman sekelasmu, menurut mereka, kira-kira Ryan suka nggak ke kamu. Trus, tanya sekalian, Ryan udah punya pacar belum. Setelah itu, lakukan polling yang sama ke elemen lain di sekolahmu. Penjaga sekolah, teman di kelas lain, guru yang paling kamu percaya, atau bahkan ke kepala sekolah. He he he. Yang terakhir nggak wajib kok.

Jangan Berprinsip Kuno
Boleh aja kita punya prinsip hidup. Tapi, kita juga harus realistis. Jangan sampai prinsip hidup kita itu nantinya justru melukai perasaan kita. Maksudnya, selama prinsip itu kurang mendukung hidup kita, kita bisa kok mengubahnya!
Seperti prinsipmu yang nggak bakal ngungkapin perasaan ke cowok. Ubah itu. Eits, jangan bilang nggak mau dulu. Nggak perlu mengungkapkan secara langsung kok! Misalnya, tingkatkan intensitas perhatianmu ke Ryan. Trus, pura-pura salah SMS ke dia. Isinya: kamu curhat ke sahabatmu kalau lagi suka Ryan. Atau, cerita ke Ryan bahwa kamu lagi deket dan suka sama seorang cowok. Mestinya, itu bisa meningkatkan pede Ryan.

Kasih Limit Waktu
Kalau memang rasa penasaran dan kekesalan sudah mencapai ubun-ubun, segera tetapkan limit waktu pada Ryan. Misalnya, satu bulan. Kalau dalam waktu itu dia tidak kunjung bilang cinta, lakukan "penyerangan". Udah mengubah prinsip kan?
Tanya baik-baik ke Ryan, apa yang dia rasakan padamu selama ini? Lalu, bilang bahwa kamu suka dia. Jelaskan juga bahwa kamu nggak suka digantung.
Akan tetapi, kalau ternyata kamu bersikukuh nggak mengubah prinsip, nggak masalah! Setelah lewat satu bulan, itu berarti tiba waktunya kamu melupakan Ryan. Kamu kan udah menetapkan batas waktu! Jangan diingkari. Berarti, Ryan memang bukan untukmu. Aime doain sukses ya…


Aime
Sumber : Jawa Pos dotcom

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog Widget by LinkWithin