twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

Setiap saat disadari atau tidak, disengaja atau tidak, berbagai permasalahan datang dan tersimpan dalam hati. Terkadang membuat dada sesak dan kepala penat. Mungkin permasalahan yang Anda hadapi mirip atau pernah dialami rekan yang lain. Melalui blog konsultasi psikologi ini diharapkan Anda menemukan jawaban yang menjadi solusi atau pertimbangan dalam menyelesaikan permasalahan yang Anda hadapi.

Konsultasi Psikologi Update:

Tulis Topik Permasalahan Anda

Belajar Menerima Kenyataan Pahit

Permasalahan:

Saya seorang Ibu muda yang baru saja melahirkan anak pertama, perempuan, melalui proses melahirkan yang sulit dan melelahkan. Sulit rasanya percaya pada kata-kata dokter yang membantu proses kelahiran anakku. Dia lahir normal dan sehat secara fisik, namun ada masalah dengan perkembangan mentalnya. Ya, anakku menderita keterbelakangan mental alias cacat mental. Hati ini menjerit, tak ingin mendengar apapun lagi. Rasanya tak mungkin hal ini terjadi pada diri saya. Mengapa harus saya? Semuanya seolah mimpi buruk, namun tak terelakkan. Saya harus menerima kenyataan pahit ini. Anak yang kukandung dan kulahirkan dengan susah payah, ternyata lahir cacat. Rasa sedih bercampur takut dan bingung memikirkan apa yang harus saya lakukan terhadapnya. Bagaimana saya harus menghadapi hal ini mbak?

Dengan kondisi anakku ini, saya harus berhenti bekerja. Saya yang semula seorang wanita karir dengan masa depan cerah, mendadak harus melepaskan ambisi itu. Berat sekali rasanya mbak. Terus terang, saya takut menghadapi hari-hari esok dengan beban seberat ini, harus tinggal di rumah sepanjang hari dan terikat mengurus anak yang cacat. Bukannya saya tak sayang anak, bagaimanapun ia darah daging kami sendiri. Saya cuma takut tak bisa melaksanakan tugas-tugas saya sebagai seorang ibu dengan baik. Tolong saya mbak, beri saran tentang apa yang harus saya lakukan. Bagaimana saya harus menghadapi hari esok?

***************



Jawaban :

Memang berat menghadapi kenyataan yang sangat bertentangan dengan harapan semula. Saya membayangkan Anda menikah, lalu mengandung dan menjalani masa-masa kehamilan dengan penuh kebahagiaan, menantikan kehadiran buah cinta dengan berbagai harapan dan rencana-rencana indah yang Anda persiapkan berdua dengan suami. Namun apa mau dikata, buah hati yang dinanti-nanti ternyata lahir dengan kondisi tak sesuai harapan, bahkan tak terbayangkan sama sekali sebelumnya. Reaksi Anda ketika pertama kali mendengar keterangan dokter merupakan reaksi yang wajar dan umum diperlihatkan oleh orang-orang yang mengalami kejadian serupa. Setelah sebelumnya baru saja melewati proses melahirkan yang sulit, melelahkan, menguras tenaga fisik maupun mental, lalu kemudian mendapati kenyataan bahwa ada yang tak beres dengan bayi yang sangat Anda nanti-nantikan. Siapapun yang mengalaminya, wajar jika menampilkan reaksi seperti Anda: berusaha menolak kenyataan, tidak mau mempercayai kata-kata dokter, ingin lari dari kenyataan pahit itu, serta kehilangan kendali terhadap emosi-emosi marah, sedih, kecewa, putus asa, dsb.

Namun, bagaimanapun itulah kenyataan yang harus Anda terima. Kenyataan yang mengubah hidup Anda dan mau tak mau Anda harus menyesuaikan diri dengannya. Rasanya berat ya? Memang, seringkali suatu peristiwa atau situasi yang menimpa terasa sangat berat dan seolah menenggelamkan diri kita ketika peristiwa itu baru saja terjadi. Dunia seolah kiamat, diri serasa demikian tak berdayanya dan entah sampai kapan bahkan tak mungkin rasanya bisa bangkit kembali. Tentunya, Anda mebutuhkan waktu untuk bisa menerima kenyataan. Untuk sejenak, boleh saja jika Anda ingin menyendiri. Hayati saja dan biarkan semua emosi negatif mengalir ke luar dari diri Anda. Setelah itu, cobalah berpikir dan tanyakan kepada diri sendiri, ”bagaimana saya akan merasakan situasi ini seminggu dari sekarang? Setahun? Sepuluh tahun lagi?”

Jawabannya seringkali akan menempatkan situasi yang Anda alami ke dalam perspektif yang berbeda. Anda akan menyadari bahwa kehadiran putri Anda yang terlahir tak sempurna, bukanlah akhir dunia. Ini yang dinamakan menempatkan suatu peristiwa ke dalam perspektif, sehingga peristiwa tersebut terasa lebih ringan dan dapat kita sikapi dengan tepat, obyektif, tidak terlalu emosional lagi.

Kedengarannya sulit bahkan mustahil? Kadang kita memang harus memaksakan diri untuk melakukan hal-hal yang terasa berat dan mustahil. Bagaimanapun Anda harus mencobanya. Anda harus bangkit, mengalahkan dan mengatasi rasa kecewa, sedih, marah, takut serta kebingungan Anda, sebab sebuah tanggung jawab besar yang dipercayakan Tuhan kepada Anda telah menanti. Putri kecil Anda yang tak berdaya saat ini sangat membutuhkan Anda, Ibunya.

Yang harus segera Anda lakukan adalah belajar menerima dan menyesuaikan diri dengan keadaan saat ini. Anda harus mulai membiasakan diri dan hidup dengan kenyataan bahwa putri Anda lahir dengan kelainan bawaan. Ini adalah kenyataan yang tak bisa dihindari atau diubah dan merupakan bagian dari hal-hal yang tak bisa kita kontrol sepenuhnya. Terhadap hal-hal demikian, mau tak mau Anda harus mengubah kebiasaan-kebiasaan, sikap-sikap, ambisi, harapan, serta keinginan-keinginan Anda agar lebih sesuai dengan keadaan dan mempermudah Anda menjalani hidup selanjutnya. Atasi rasa kecewa dan kesedihan Anda. Jangan biarkan perasaan-perasaan negatif itu menguasai hidup Anda. Terima kenyataan, namun teruslah hidup secara produktif.


Beberapa saran yang bisa Anda coba lakukan:
Putri Anda membutuhkan Anda, Ibunya, lebih daripada bayi-bayi lain yang lahir dengan kondisi lebih beruntung. Jadi, persiapkan diri Anda menjadi Ibu yang mampu memenuhi kebutuhannya.

Cari dukungan dan bantuan serta informasi tentang cara membesarkan anak dengan kebutuhan khusus, misalnya dengan bergabung di perkumpulan orang tua yang senasib seperti Anda, atau dengan mencari informasi di internet tentang pola asuh, fasilitas dan sekolah khusus untuk anak berkebutuhan khusus. Jangan terpaku pada kekurangannya, namun fokuslah pada apa yang masih dapat Anda lakukan untuk memaksimalkan potensi anak Anda untuk tumbuh dan berkembang.

Jangan menghadapi hal ini seorang diri atau berdua saja dengan suami. Dukungan sosial dari orang-orang terdekat amat Anda butuhkan. Perkuatlah hubungan Anda dan suami agar senantiasa kompak dalam menghadapi segala sesuatu dan bersama-sama membesarkan sang buah hati, serta binalah hubungan interpersonal yang dekat dengan keluarga dan sanak saudara. Mereka semua adalah sumber bantuan, penghibur, pemberi semangat dan tempat berbagi yang akan menjadikan Anda merasa tidak sendirian, sehingga lebih kuat dalam menjalani hidup ini.

Berkarir atau melepaskannya dan menjadi Ibu rumah tangga adalah sebuah pilihan. Dasarkan keputusan Anda pada kesadaran tentang prioritas terpenting dalam hidup Anda saat ini: apakah membesarkan putri yang sangat Anda cintai dan membutuhkan Anda, atau terus mengaktualisasikan diri di dalam pekerjaan Anda sebagai profesional. Semuanya terpulang kepada diri Anda sendiri, sebab segala sesuatu yang dipaksakan tak akan mendatangkan keikhlasan dan kebahagiaan. Pilihan menjadi Ibu seutuhnya bagi putri Anda, bisa jadi akan menjadi sebuah keputusan penting yang akan mengubah hidup putri Anda selanjutnya.

Coba berdamai dengan diri sendiri dan pasrah untuk menerima kenyataan yang tak dapat Anda tolak bahwa putri Anda mengalami keterbelakangan mental, dan persiapkan diri Anda secara fisik, emosional maupun mental untuk menerimanya, sebab kunci penyesuaian diri yang efektif mencakup penerimaan diri terhadap hal-hal yang tak dapat diubah, sambil secara aktif berusaha mengubah hal-hal yang masih dapat diubah. Jika hidup terasa berat, katakan ini pada diri sendiri:
”Tuhan memberiku ketenangan untuk menerima hal-hal yang tak dapat kuubah, keberanian untuk mengubah hal-hal yang dapat kuubah, dan kebijaksanaan untuk mengerti perbedaan di antara keduanya” (God grant me the serenity to accept the things I cannot change, the courage to change the things I can, anda the wisdom to know the difference).


Maya Harry,Psi

Sumber : Tabloid Wanita Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog Widget by LinkWithin