twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

Setiap saat disadari atau tidak, disengaja atau tidak, berbagai permasalahan datang dan tersimpan dalam hati. Terkadang membuat dada sesak dan kepala penat. Mungkin permasalahan yang Anda hadapi mirip atau pernah dialami rekan yang lain. Melalui blog konsultasi psikologi ini diharapkan Anda menemukan jawaban yang menjadi solusi atau pertimbangan dalam menyelesaikan permasalahan yang Anda hadapi.

Konsultasi Psikologi Update:

Tulis Topik Permasalahan Anda

Bingung Memilih Jurusan Pendidikan

Permasalahan:

Saya baru saja lulus SMU tahun ini. Saya sedang bingung memilih jurusan yang akan saya masuki di jenjang perguruan tinggi. Saya dari jurusan IPA di sebuah sekolah swasta unggulan terbaik di Jakarta. Sejak SD sampai SMP, peringkat saya selalu satu. Di SMU, karena saingannya ketat, prestasi saya sedikit menurun. Tetapi di kelas I dan II saya masih masuk enam besar. Hanya saja, ketika masuk ke jurusan IPA, nilai saya turun, Bu. Di cawu I dan II, nilai matematika saya 5, tetapi saya berhasil memperbaikinya menjadi 7 di cawu III.

Sebenarnya saya mempunyai minat di beberapa bidang. Sebut saja arsitektur (saya pandai menggambar) dan komunikasi. Saya ingin menjadi seorang arsitek seperti Papa saya. Tetapi melihat nilai matematika dan fisika saya yang pas-pasan, saya menjadi kurang pede, Bu. Di lain pihak, Papa saya ingin saya melanjutkan studi ke Singapura mengingat mutu yang bagus dan jarak yang cukup dekat. Beberapa waktu lalu, saya mendaftar di salah satu Universitas bergengsi di Singapura untuk jurusan arsitektur. Setelah hasil NEM diterima, ternyata nilai saya kurang sedikit untuk memenuhi persyaratan di Universitas itu, yang membuat nilai saya kurang lagi-lagi matematika dan fisika. Sedang mata pelajaran lain di atas 8, bahkan 9.

Tadinya Papa sangat menginginkan saya studi arsitektur, tetapi melihat NEM saya, beliau berubah pikiran dan mengatakan terserah saya. Saat ini saya mulai berpikir untuk studi komunikasi. Kata orang, saya ini pandai berdiplomasi, berbicara dan melobi. Bahkan saya sering menjadi juara debat baik bahasa indonesia maupun bahasa inggris.

Bu, saya bersyukur dan puji Tuhan bahwa saya mempunyai bakat dan Papa saya mempunyai dana untuk membiayai saya studi ke luar negeri. Tetapi ada beberapa hal yang masih mengganjal dan membuat saya bingung. Pertanyaan saya, apa saya harus mengambil studi arsitektur dan belajar lebih keras lagi. Kalau saya tidak diterima tahun ini, apa saya perlu mengulang SMU kelas tiga di Singapura, seperti saran Papa saya?
Dapatkah Ibu jelaskan tentang studi komunikasi, cakupannya dan prospeknya? Jurusan hubungan internasional itu seperti apa, Bu?
Di mana saya bisa melakukan tes bakat? Jawaban Ibu akan sangat membantu saya.

***************



Jawaban:

Hi there someone!
Hi there someone! Sepertinya Anda bingung ya, menetapkan masa depan, apakah berdasarkan saran orang lain (orangtua yang menyarankan memilih Jurusan arsitektur) atau mengikuti bakat yang Anda sudah ketahui yaitu dalam bidang berdiplomasi, berbicara dan melobi (Jurusan Komunikasi).

Pada dasarnya, seseorang akan merasakan keberhasilan hidup apabila ia bahagia dan menyenangi apa yang dikerjakan. Dengan perkataan lain, motivasi sangat penting untuk tercapainya keberhasilan dalam hidup. Anda sudah mencoba untuk mengetahui kemampuan dalam ilmu pasti dengan mengikuti tes di Singapura dan ternyata memang masih belum memenuhi kriteria. Saya kira kriteria di Singapura cukup memenuhi standar sehingga di manapun akan mengalami hasil penilaian yang sama.

Sekarang tanyalah pada diri Anda, apakah Anda ingin menjadi seorang arsitektur karena memang benar-benar senang menggambar dan melihat buku-buku mengenai bangunan rumah dan sebagainya? Ataukah minat Anda jika masuk ke toko buku adalah terhadap buku-buku kepemimpinan dialog antar kelompok, hubungan dengan negara lain dan sebagainya?

Jika Anda menjawab ya untuk pertanyaan yang terakhir, berarti minat/motivasi Anda adalah lebih pada bidang komunikasi atau hubungan intenasional (untuk mengetahui lebih lanjut tentang kedua bidang ini carilah di website). Yang akan menjalankan kehidupan Anda dimasa yang akan datang adalah Anda. Jadi sebaiknya mengikuti selera dan minat Anda dan bukan pilihan orang lain. Bila saudara-saudara sekandung belum ada yang meneruskan bakat ayah, mungkin di generasi cucu (ingat hukum Mendel) akan lahir arsitektur yang lebih hebat lagi. Semoga sukses di masa depan!

Pamugari Widyastuti, Staf Bagian Klinis & Konseling, Fakultas Psikologi Universitas Indonesia

Sumber : Kompas Cybers Media

1 komentar:

  1. Info yang bagus !

    Barangkali informasi mengenai "memilih jurusan" berikut, juga berguna bagi rekan rekan yang memerlukannya. Klik > Memilih Jurusan ?

    BalasHapus

Blog Widget by LinkWithin