twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

Setiap saat disadari atau tidak, disengaja atau tidak, berbagai permasalahan datang dan tersimpan dalam hati. Terkadang membuat dada sesak dan kepala penat. Mungkin permasalahan yang Anda hadapi mirip atau pernah dialami rekan yang lain. Melalui blog konsultasi psikologi ini diharapkan Anda menemukan jawaban yang menjadi solusi atau pertimbangan dalam menyelesaikan permasalahan yang Anda hadapi.

Konsultasi Psikologi Update:

Tulis Topik Permasalahan Anda

Masa Lalu Suami

Permasalahan :

Saya berusia 30 tahun, istri saya 30 tahun. Kami menikah tiga tahun lalu, kini dikaruniai satu anak. Saya selalu penasaran perihal masa lalunya dengan para mantan pacarnya. Awalnya dari sisi psikologis saja tetapi akhirnya saya ingin tahu juga apa yang mereka lakukan.

Kejadiannya bermula ketika saya melihat foto-fotonya sewaktu kuliah bersama orang-orang yang menjadi pacarnya dan halaman persembahan skripsinya yang membikin saya cemburu dan tidak enak hati.

Dia dua kali pacaran. Dengan si A, dia sangat mencintainya dan pacaran berlangsung selama 1.5 tahun. Keduanya putus gara-gara orang tua si A melarang anaknya pacaran (kuliah dulu baru pacaran). Tak lama kemudian ketemu si B saat KKN. Saya adalah pendatang baru dan kenal dengan istri saat dia masih pacaran dengan si B.

Saya kenal dengan istri saat kami menjadi karyawan baru di perusahaan dan departemen yang sama. Istri saya masih pacaran dengan si B dan saya menjadi tempat curhat kalau dia sedang bermasalah dengan si B. Dia lalu merasa lebih cocok dengan saya dan memutus B kalau saya mau jadi pacarnya. Si B dinilai tingkat IQ-nya rendah.

Semua informasi itu telah saya dengar saat pacaran dan saya memakluminya, tidak mempermasalahkan. Tetapi setelah melihat foto-foto yang begitu mesra (yang tidak pernah kulihat selama ini), dan surat persembahan skripsi dari si B yang mengandung makna yang sangat dalam, saya sangat penasaran untuk mengatahui apa saja yang pernah mereka lakukan pada saat pacaran. Saya ingin tahu detil-deteilnya dan semakin detil semakin saya sangat sakit.

Saya sadar hal itu sebenarnya nggak boleh dilakukan, tetapi saya nggak bisa mengelak rasa ingin tahu saya. Ini sangat menguras energi, dan istri merasa sangat dipojokkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang memang menyudutkan dia.

Bagaimana cara menghilangkan rasa ingin tahu saya tentang masa lalunya. Istri selalu menjawab dengan jujur dan justru membuat saya sangat sakit (misalnya dia pernah dipeluk dan dicium si A di tempat parkir dsb…dsb..). Bagaimana saya bisa menganggap bahwa hal itu adalah sesuatu yang biasa pada saat pacaran, sehingga saya bisa menerima dengan jiwa besar.

***************



Jawaban:

Saudara SA yang cemburu,
Sepertinya sikap Anda berkaitan dengan perasaan bersalah yang Anda tidak sadari. Saya simpulkan dari kalimat Anda yang mengatakan, "..saat itu istri masih pacaran dengan si B…..dan akan memutuskan B kalau saya mau jadi pacaranya…." Perasaan negatif seperti cemburu, was-was, ragu-ragu, dan sebagainya memang akan menguras energi Anda karena hanya cinta bebas syarat (unconditional love) yang dapat menambahkan energi.

Foto-foto yang Anda lihat dan persembahan dalam skripsi sebenarnya fakta-fakta yang bersifat "netral" tetapi karena kekhawatiran Anda sendiri terhadap kemampuan Anda untuk tetap mempertahankan cinta istri, itulah yang membuat Anda mempunyai persepsi bahwa istri lebih mesra dan nikmat dengan pacar-pacar yang terdahulu. Mungkin juga dalam hubungan suami istri, Anda menangkap , tetapi tidak pernah menanyakan secara langsung, bahwa istri Anda kurang menikmatinya. Hal ini dapat mempengaruhi rasa PD (percaya diri) laki-laki, sehingga curiga bahwa istri pernah lebih enjoy di masa lalu.

Saya anjurkan, Anda tidak lagi mendedes atau mengincar karena dapat BENAR - BENAR MENGGANGGU KENIKMATAN istri (frustrasi) dan dapat menjauhkan istri dari Anda (meski fisik dekat tetapi secara batin tertekan. (Istri sudah usaha apa adanya…koq masih kurang dipercaya). Apalagi yang Anda permasalahkan adalah masa lalu, Anda tidak meng-inden istri dari lahir…tidak adil mempertanyakan sesuatu yang terjadi sebelum kenal dengan Anda.

Caranya, dengan menyadari bahwa bila kita melihat kesalahan pada orang lain (istri), sebenarnya semua itu adalah cerminan dari kekurangan yang tidak disadari, dirasakan ada pada diri kita, jadi jangan-jangan Anda yang kurang puas karena membanding-bandingkan dengan pengalaman pribadi di masa lalu. Silahkan simak dan utarakan secara terbuka keraguan Anda, tentu dengan sikap santun. Jalinlah kedekatan berdasarkan sikap saling percaya, sayang 'kan, anak baru satu koq sudah amblas rumah tangganya!



Pamugari Widyastuti
Sumber : Kompas Cyber Media

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog Widget by LinkWithin