Permasalahan :
Assalamu'alaikum Wr Wb,
Saya seorang ibu rumah tangga yang telah empat tahun menikah. Akhir-akhir ini suami rajin mengikuti pengajian. Ia pun mulai berubah. Ia pun menjadi selalu tegas dalam masalah Islam, seperti mengharuskan wanita memakai kaos kaki dan jilbab yang lebar, yang intinya harus menutup semua aurat. Saya jadi agak tertekan dengan keharusan ini.
Sebenarnya saya sudah terbiasa dengan jilbab. Tapi memakai kaos kaki dan jilbab besar, membuat keluarga saya kurang menerima. Alasannya, mereka takut masyarakat memandang saya orang ekstrem. Namun demi menaati perintah suami, sedikit demi sedikit saya coba memakainya hingga akhirnya terbiasa.
Namun saya agak risih dengan cemoohan dari luar dan dari keluarga saya. Menurut Aa, apakah saya harus menuruti suami atau menuruti keinginan orangtua? Bagaimana baiknya?
Wassalam,
***************
Jawaban :
Wa'alaikumussalam Wr Wb,
Salah satu kunci menjalani hidup dengan enak adalah memiliki ilmu. Idealnya, Ibu jangan beramal karena suami, namun beramal karena landasan ilmu. Ilmu tersebut kita dapatkan dengan banyak belajar, bisa lewat buku, radio, pengajian, televisi, dsb. Bila tahu ilmunya, maka amal yang kita lakukan akan lebih menenteramkan hati. Keputusan yang diambil pun akan lebih tepat.
Taat kepada suami hukumnya wajib, selama tidak melenceng dari aturan agama. Apa yang diperintahkan suami agar Ibu menutup aurat, insya Allah baik dan sesuai aturan agama. Masalahnya, mungkin cara penyampaiannya kurang bijak dan Ibu pun belum memahami aturan tersebut. Saran Aa, perbanyak menjalin komunikasi dengan suami. Setelah itu bantu orangtua agar paham. Di sinilah pentingnya berdakwah dan menjalin silaturahmi.
Jalan tengahnya adalah bagaimana Ibu bisa menutup aurat dengan baik tanpa orang lain curiga. Yang terpenting penuhi dulu syarat berjilbab, seperti tidak ketat, tidak transparan, dan menutup seluruh bagian tubuh, kecuali muka dan telapak tangan. Modelnya bisa disesuaikan dengan kondisi masyarakat sekitar. Wallaahu a'lam.
KH Abdullah Gymnastiar
Sumber : Republika Online
Assalamu'alaikum Wr Wb,
Saya seorang ibu rumah tangga yang telah empat tahun menikah. Akhir-akhir ini suami rajin mengikuti pengajian. Ia pun mulai berubah. Ia pun menjadi selalu tegas dalam masalah Islam, seperti mengharuskan wanita memakai kaos kaki dan jilbab yang lebar, yang intinya harus menutup semua aurat. Saya jadi agak tertekan dengan keharusan ini.
Sebenarnya saya sudah terbiasa dengan jilbab. Tapi memakai kaos kaki dan jilbab besar, membuat keluarga saya kurang menerima. Alasannya, mereka takut masyarakat memandang saya orang ekstrem. Namun demi menaati perintah suami, sedikit demi sedikit saya coba memakainya hingga akhirnya terbiasa.
Namun saya agak risih dengan cemoohan dari luar dan dari keluarga saya. Menurut Aa, apakah saya harus menuruti suami atau menuruti keinginan orangtua? Bagaimana baiknya?
Wassalam,
***************
Jawaban :
Wa'alaikumussalam Wr Wb,
Salah satu kunci menjalani hidup dengan enak adalah memiliki ilmu. Idealnya, Ibu jangan beramal karena suami, namun beramal karena landasan ilmu. Ilmu tersebut kita dapatkan dengan banyak belajar, bisa lewat buku, radio, pengajian, televisi, dsb. Bila tahu ilmunya, maka amal yang kita lakukan akan lebih menenteramkan hati. Keputusan yang diambil pun akan lebih tepat.
Taat kepada suami hukumnya wajib, selama tidak melenceng dari aturan agama. Apa yang diperintahkan suami agar Ibu menutup aurat, insya Allah baik dan sesuai aturan agama. Masalahnya, mungkin cara penyampaiannya kurang bijak dan Ibu pun belum memahami aturan tersebut. Saran Aa, perbanyak menjalin komunikasi dengan suami. Setelah itu bantu orangtua agar paham. Di sinilah pentingnya berdakwah dan menjalin silaturahmi.
Jalan tengahnya adalah bagaimana Ibu bisa menutup aurat dengan baik tanpa orang lain curiga. Yang terpenting penuhi dulu syarat berjilbab, seperti tidak ketat, tidak transparan, dan menutup seluruh bagian tubuh, kecuali muka dan telapak tangan. Modelnya bisa disesuaikan dengan kondisi masyarakat sekitar. Wallaahu a'lam.
KH Abdullah Gymnastiar
Sumber : Republika Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar