twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

Setiap saat disadari atau tidak, disengaja atau tidak, berbagai permasalahan datang dan tersimpan dalam hati. Terkadang membuat dada sesak dan kepala penat. Mungkin permasalahan yang Anda hadapi mirip atau pernah dialami rekan yang lain. Melalui blog konsultasi psikologi ini diharapkan Anda menemukan jawaban yang menjadi solusi atau pertimbangan dalam menyelesaikan permasalahan yang Anda hadapi.

Konsultasi Psikologi Update:

Tulis Topik Permasalahan Anda

Anak Tantrum

Permasalahan :

Assalamualaikum
Saya mau bertanya : anak saya ( perempuan ) umur 10 th, kelas 4 SD, anak pertama, memiliki sifat yang sangat sesitif . Kalau ada yang tidak berkenan di hatinya, dia mudah sekali ngambek dan kalau menangis susah sekali berhenti, bisa berjam – jam.

Biasanya kalau ada kata – kata saya baik itu becanda atau teguran (walaupun disampaikan dengan baik atau tidak dengan membentak / marah) selama itu tidak sesuai dengan hatinya, maka dia akan ngambek dan bisa menjadi masalah yang lebih besar karena ujung – ujungnya dia akan mengangis lama, dan baru berhenti kalau kita peluk erat -erat dan meminta maaf, telah salah ucap. Saya sebagai ibunya, kadang jadi takut bicara dengannya karena takut salah. Tapi kalau dia dicuekin juga bisa ngambek. Saya jadi serba salah.

Pertanyaan saya, bagaimana sebaiknya saya bersikap? Mohon bantuannya. Terima kasih atas waktu dan jawabannya.


***************



Jawaban:

Dari apa yang dituliskan dalam surat Anda, dimungkinkan sang anak mengalami tantrum. Perilaku tersebut biasanya muncul sebagai strategi anak untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Faktanya, sebagian orangtua selalu mengalah dan memenuhi apa yang diminta anak, akibatnya perilaku tantrum itu diperkuat (dalam sudut pandang anak, berperilaku tantrum = keinginan dipenuhi, atau tantrum = puas). Oleh karena itu, tidak mengherankan perilaku tersebut terus menerus dilakukan anak. Sayangnya, orangtua kadang memang tidak sanggup untuk tidak memenuhi apa yang diminta anak karena sangat terganggu (malu pada orang lain, pusing, tidak tahu apa lagi yang harus diperbuat, dan lainnya).

Salah satu strategi yang diketahui cukup berhasil menangani tantrum adalah “time out”. Setiap kali anak melakukan tantrum, maka orangtua membiarkannya, meskipun anak menangis berjam-jam. Dalam hal ini konsistensi diperlukan. Dalam kurun waktu “time out”, Anda tidak boleh menunjukkan keprihatinan atau perhatian. Anak harus mutlak diabaikan. Tentu saja langkah ini akan memerlukan ketegaran Anda. Strategi ini biasanya gagal karena orangtua tidak tahan mengabaikan anak.

Sebaiknya, pada saat anak tidak tantrum (jauh setelah tantrum anak berakhir), barulah Anda memberikan apa yang diminta (jika bisa dipenuhi Anda). Dengan demikian anak belajar bahwa tantrum tidak menghasilkan apa-apa bagi dirinya.

Perlu diketahui, perilaku anak mencari perhatian melalui perilaku tantrum biasanya merupakan akibat dari tidak terpenuhinya perhatian yang diinginkannya, seperti misalnya merasa disaingi saudara yang lain, Anda terlalu sibuk, atau yang lainnya.
Selamat mencoba. Apabila memerlukan info lebih lanjut, silakan untuk terus menghubungi kami. Tim kami akan mengawal langkah-langkah Anda.
Salam




Sumber : Tim psikologi-online.com

1 komentar:

  1. kunjungi blog pribadi keseharian saya tentang psikologi www.iblogmu.info

    BalasHapus

Blog Widget by LinkWithin